Generasi Muda Berkarya Tanpa Napza
Generasi muda adalah generasi yang sangat berpengaruh untuk masa depan. Peran pemuda sangat penting dalam membangun dan mempertahankan kemerdekaan negara. Membentuk generasi muda yang berkualitas tidaklah mudah, karena karakter generasi muda dipengaruhi oleh beragam faktor. Salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar adalah lingkungan, lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga. Keluarga terutama orang tua harus memberikan kasih sayang yang cukup, bentuk kasih sayang adalah dengan memberikan perhatian penuh terhadap anak. Selain itu orang tua juga harus bersikap demokratis terhadap anak, artinya dapat memberikan kebebasan tanpa terlepas dari pengawasan.
Seorang anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, hal inilah yang mendorong anak untuk mencoba sesuatu yang belum dimengerti. Kebebasan tanpa pengawasan pada zaman sekarang sangat berbahaya, misalnya saja yang sekarang marak terjadi adalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Narkoba atau napza adalah salah satu dari beberapa hal yang dapat mempengaruhi dan merusak moral bangsa. Napza adalah narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Anak yang sudah terlanjur mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang akan beresiko menjadi pencandu.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
dampak penyalahgunaan narkoba bagi pengguna sebagai berikut
• Perubahan penampilan fisik
Dampak perubahan fisik yang dialami biasanya seperti, terlihat lebih kurus, berkulit pucat, pupil yang membesar, gigi yang membusuk, rambut yang lebih sedikit, memiliki luka yang tidak kunjung sembuh, dan mata kering atau berwarna merah.
• Mudah Sakit
Pengguna narkotika lebih rentan terkena penyakit, hal ini karena narkotika menurunkan daya tahan tubuh. Sehingga pengguna akan lebih mudah terinfeksi bakteri, pneumonia, flu, dan lain sebagainya.
• Sakau
Sakau terjadi apabila pengguna yang sudah ketergantungan tidak mendapatkan narkotika, biasanya pengguna akan merasa cemas, jantung berdebar lebih cepat, panik, menggigil, lemas, kram otot, dan insomnia (sulit tidur).
• Impulsif
Pengguna narkotika biasanya sulit berpikir logis dan cenderung melakukan hal-hal yang beresiko. Tidak berpikir panjang kedepan, yang menjadi fokusnya hanyalah bagaimana mendapatkan narkotika.
• Halusinasi dan delusi
Pengguna narkotika akan ketergantungan hingga menyebabkan hilangnya kontak dengan realita, akibatnya adalah halusinasi dan delusi.
• Melakukan tindak kriminal
Tidak jarang pecandu narkotika akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan barang terlarang tersebut. Bahkan melakukan tindak kriminal untuk mendapatkan uang, seperti mencuri, merampok, dan sebagainya.
• Kerusakan organ tubuh
Penggunaan obat yang tidak sesuai anjuran akan merusak organ tubuh, seperti kerusakan ginjal, hati, dan lain sebagainya. Bahkan banyak sekali kasus pecandu yang berakhir meninggal karena overdosis.
Dampak yang diakibatkan dari penyalahgunaan obat terlarang sangat mengerikan, tidak bisa dibayangkan apabila generasi muda mengkonsumsinya. Cikal bakal harapan bangsa bisa rusak dan masa depan negara akan suram. Dengan demikian perlu adanya upaya untuk mencegah generasi muda supaya lebih bijak dalam mengambil keputusan, utamanya dalam menanggapi kasus seperti diatas.
Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba
Upaya yang dilakukan dalam pencegahan penyalagunaan Narkoba adalah sebagai berikut
• Pencegahan primer (primary prevention)
Pencegahan ini cocok digunakan untuk anak yang belum mengenal narkoba maupun komponen masyarak yang berpotensi mencegah, yaitu dengan melakukan kegiatan seperti sosialisali mengenai bahaya napza, penerangan berbagai media mengenai bahaya napza, menyelipkan pengetahuan mengenai napza beserta bahayanya pada jenjang pendidikan.
• Pencegahan sekunder (secondary prevention)
Pencegahan ini digunakan kepada anak yang sedang mencoba mengkonsumsi napza, yaitu dengan cara mendeteksi sedini mungkin anak yang sudah mengkonsumsi napza, konseling, bimbingan sosial dengan home visit, pendekatan untuk memberikan ketrampilan mengenai life skills (cara berkomunikasi, cara menolak tekanan dari orang lain, dan cara mengambil keputusan yang tepat).
• Pencegahan tertier (tertiery prevention)
Pencegahan tertier digunakan untuk yang sedang mengkonsumsi maupun mantan pengguna napza, kegiatan yang harus dilakukan adalah memberikan konseling serta bimbingan sosial kepada pengguna, keluarga, dan kelompok lingkungannya. Selain itu juga dapat dengan cara menciptakan lingkungan yang sehat artinya tidak membuka peluang kembali pengguna terjerumus menggunakan napza.
Pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah penyalahguaan napza adalah supaya generasi muda lebih maksimal dalam berkarya. Berkarya untuk meraih mimpi, berkarya demi masa depan yang digenggam, berkarya untuk negri. Apalagi dengan adanya fenomena bonus demografi yang diperkirakan terjadi di Indonesia pada tahun 2030-2040, membentuk generasi muda tanpa napza sehingga dapat berkarya dan siap membangun negeri.